Cara presentasi yang baik adalah salah satu dari ilmu public speaking. Ilmu yang harus dikuasai bagi siapapun yang pekerjaannya berhubungan dengan banyak orang. Seperti tim marketing, accounting, pebisnis, hingga siswa dan mahasiswa.
Selain memberi informasi, presentasi juga bertujuan untuk mengajak, membujuk, dan meyakinkan para audiens. Untuk mempercayai informasi dan melakukan apa yang diinginkan oleh presentator. Sehingga apakah audiens tertarik atau tidak tergantung dari kepiawaian presentator saat melakukan presentasi.
Bagi kamu yang sering melakukan presentasi, ada beberapa cara presentasi yang baik agar audiens memahami dan tertarik melakukan apapun yang kamu inginkan. Berikut diantaranya:
Apakah audiens memutuskan akan mendengarkan presentasimu hingga akhir atau tidak tergantung dari bagaimana cara pembukaan yang kamu lakukan. Caranya adalah dengan menyesuaikan waktu presentasi tersebut.
Misalkan presentasi dilakukan setelah makan siang. Itu adalah waktu yang rentan membuat audiens mengantuk. Agar mereka tetap semangat dan mau mendengarkan presentasi yang akan kamu lakukan, lakukan pembukaan dengan yel-yel. Selain menghilangkan rasa kantuk, yel-yel juga akan memberi sedikit hiburan.
Bagaimana bisa meyakinkan orang lain jika kamu sendiri tidak percaya dengan diri sendiri. Merasa grogi, tidak bisa menguasai panggung, sering keluar keringat dingin, dan lain sebagainya. Jika sudah begini, alih-alih akan bisa meyakinkan audiens. Justru materi tidak akan bisa tersampaikan dengan maksimal.
Maka dari itu, tingkatkan rasa percaya diri saat harus berbicara di depan publik. Kamu bisa mengikuti beberapa sesi pelatihan skill meningkatkan rasa percaya diri di beberapa kursus public speaking singkat. Atau bisa juga melihat tutorial di YouTube, podcast, atau membaca artikel di google.
Ketahuilah bahwa semangat audiens tergantung dari semangatmu. Jika kamu menyampaikannya dengan semangat yang tinggi, audiens juga akan merasakan antusias dan tertarik mendengarkan hingga selesai. Maka dari itu, sampaikanlah presentasi dengan rasa gembira, bahagia, dan semangat.
Cara presentasi yang baik selanjutnya adalah sering berlatih dan simulasi. Latihan ini bisa kamu lakukan di depan teman, orang tua, saudara, atau bahkan cermin. Jika malu melakukan latihan di depan orang, cermin adalah media yang paling tepat untuk berlatih.
Berbicaralah di depan cermin dan anggap cermin itu sebagai audiens. Kamu bisa melihat mimik muka saat presentasi di depan cermin. Dengan cara ini pula kamu bisa memahami bagian mana yang harus ditekankan, dan bagian mana yang harus disampaikan dengan nada standar saja.
Tetap menunjukkan rasa antusiasme di ruangan meski apapun yang terjadi. Perlu diketahui bahwa suasana di dalam ruangan tidak selamanya seideal yang kamu bayangkan. Bisa saja terjadi insiden yang bisa membuat semuanya berantakan. Misalkan sound system yang tiba-tiba rusak, slide yang tidak bisa berjalan, mood yang tiba-tiba turun, dan lain sebagainya.
Apapun yang terjadi, jaga rasa antusias itu sebaik mungkin. Rasa antusias ini bisa kamu tunjukkan dengan terus semangat, bahagia, dan optimis. Mencoba mencari jalan keluar terbaik agar presentasi tetap berlangsung meski dengan keadaan yang serba terbatas.
Ketika presentasi, kamu memang menggunakan slideshow powerpoint saat berbicara. Tapi bukan berarti harus berbicara dengan slide. Itu artinya kamu bukan sedang presentasi. Tapi sekedar berbicara dengan cara membaca slide.
Hindari cara seperti ini, karena selain akan membuat audiens bosan, cara seperti ini juga akan membuatmu terlihat kurang profesional. Gunakan slide hanya sebatas alat bantu saja. Membantu mengingat poin apa saja yang harus kamu sampaikan. Untuk pengembangannya, kamu bisa menggunakan bahasa sendiri di luar teks.
Jangan melakukan presentasi jika kamu belum menguasai materi sepenuhnya. Karena akan nampak kurang natural. Selain itu, tidak menguasai materi secara lengkap dan menyeluruh juga akan membuatmu sulit menjawab pertanyaan dari audiens.
Oleh sebab itu, menguasai materi adalah salah satu cara presentasi yang baik dan tidak boleh diabaikan begitu saja. Karena menguasai materi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan presentasi.
Bagi kamu yang harus melakukan presentasi dalam waktu yang panjang, sebaiknya bekali diri dengan sense humor yang baik. Kenapa? Agar tidak terasa kaku. Kamu bisa sesekali melontarkan humor-humor pendek yang mampu mencairkan suasana saat kaku.
Lalu bagaimana jika kamu merasa tidak memiliki skill humor yang baik? Mudah saja. Carilah materi humor-humor pendek di internet yang relevan dengan materi. Lalu tempatkan dimana humor tersebut akan diselipkan. Dan gunakan itu saat presentasi membahas tentang materi yang berat atau saat audiens merasa bosan.
Cara presentasi yang baik selanjutnya adalah tidak bertele-tele, karena selain bisa membuat audiens bosan, terlalu bertele-tele tidak bisa membuat materi sampai pada poinnya. Sampaikan materi dengan singkat dan jelas. Lalu lanjutkan dengan sesi pertanyaan.
Misalkan kamu akan mempresentasikan produk pendidikan seperti program bimbingan belajar bagi siswa. Bagian pertama, paparkan permasalahan apa yang terjadi pada dunia pendidikan. Lalu sampaikan bahwa produk yang kamu bawakan adalah solusi bagi permasalahan tersebut.
Ketahuilah bahwa kamu melakukan presentasi di depan banyak orang. Maka dari itu, lakukan kontak mata dengan audiens. Karena melakukan kontak mata adalah salah satu cara presentasi yang baik dengan kesan profesional. Dan kontak mata merupakan bahasa interaksi tubuh yang cukup komunikatif.
Jika kamu harus presentasi di hadapan ratusan orang, mungkin agak sulit untuk melakukan kontak mata dengan semua peserta. Tapi kamu tetap bisa melakukan kontak mata itu pada sebagian orang yang akan mewakili posisi mereka. Seperti pada peserta bagian depan, tengah, dan belakang.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sering terselip rasa gugup saat presentasi di depan banyak orang. Tapi kamu tetap bisa menguasai rasa gugup dengan cara rileks sejenak. Jika merasa grogi, ambil nafas panjang dan hembuskan perlahan. Berikan afirmasi pada diri sendiri agar tetap rileks dan menikmati presentasi ini.
Dan yang terakhir adalah selalu evaluasi setiap selesai presentasi. Apa yang kurang, materi apa yang belum tersampaikan atau sudah tersampaikan tapi belum maksimal, apa saja yang perlu ditingkatkan, dan berbagai pertanyaan koreksi lainnya.
Kamu juga bisa meminta bantuan teman untuk mengoreksi penampilan presentasimu. Dengan cara ini, skill presentasimu bisa ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Itulah 12 cara presentasi yang baik. Atau mungkin kamu memiliki tips presentasi lainnya? Langsung saja catat dan jual di stuvia. Stuvia adalah platform jual beli catatan materi pelajaran pertama di Indonesia.
Di sini Kamu bisa temukan artikel seputar dunia pendidikan dan tips belajar lainnya di blog stuvia. Selain itu, kamu juga bisa mendapat uang tambahan dengan menjual berbagai catatan seputar pendidikan. Yuk jual catatan belajarmu sekarang!