Bagi kamu yang sering mendapat tugas meringkas buku dari dosen, tidak perlu khawatir. Karena artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bagaimana cara meringkas buku.
Tujuan dosen memberikan tugas ini agar mahasiswanya mau membaca buku sebagai media pembelajaran. Dengan adanya tugas meringkas buku ini, dosen berharap mereka memahami isi buku dengan cara membaca.
Sayangnya, tidak semua mahasiswa bisa mengerjakan tugas ini dengan baik. Jika kamu adalah salah satunya, langsung saja simak informasi terkait bagaimana cara meringkas buku dengan mudah berikut ini :
Kamu tidak akan pernah bisa membuat rangkuman tanpa membaca buku secara keseluruhan. Tapi sayangnya, keterbatasan waktu deadline membuat kamu harus memikirkan cara terbaik untuk bisa memahami keseluruhan isi buku tanpa harus membacanya. Maka dari itu, cara terbaik adalah dengan membaca kata pengantar terlebih dahulu.
Dengan membaca kata pengantar kamu akan mengetahui apa tujuan penulis menulis buku tersebut. Setelah membaca kata pengantar, kamu bisa langsung membaca daftar isi secara keseluruhan. Dari sini kamu akan memahami apa maksud dan isi dari buku tersebut.
Selain membaca kata pengantar dan daftar isi, kamu juga bisa membaca sinopsis. Sinopsis ini terletak pada buku sampul bagian belakang. Sinopsis bisa menjadi sumber bacaan karena memang berisi inti dari topik yang ada pada buku tersebut.
Lalu kamu bisa mengembangkannya dengan menggunakan bahasa sendiri. Sehingga menghasilkan rangkuman yang lengkap dan komprehensif. Tak hanya itu saja. Sinopsis juga bisa menjadi acuan bahwa kamu telah menulis sesuai dengan isi buku tersebut.
Setelah membaca kata pengantar, daftar isi, dan sinopsis, kamu juga harus membaca bab pertama. Tujuannya adalah agar kamu bisa memberi prolog pada ringkasan tersebut. Tidak serta-merta langsung menuju pada intinya.
Seperti apa yang diketahui bahwa inti buku memang berada pada bagian tengah dan akhir. Namun dengan membaca bagian awal, kamu bisa menyajikan rangkuman dengan cara yang runut dan sistematis.
Sudah selesai membaca bab pertama? Jangan berhenti dulu. Kamu bisa langsung membaca bab bagian tengah. Tujuannya agar bisa menangkap isi buku dengan baik. Lalu menuliskannya dengan bahasa kamu sendiri yang lebih padat, singkat, dan jelas.
Berapa panjang rangkuman? Tidak perlu panjang-panjang. Jika rata-rata buku ditulis dengan tebal 300 halaman, kamu bisa meringkasnya menjadi 3 halaman saja. Atau jika memungkinkan, bisa kurang dari itu. Ini sudah cukup membantu pembaca memahami isi buku secara keseluruhan.
Cara meringkas buku selanjutnya adalah ditulis dengan singkat, padat, dan jelas. Singkat dan tidak bertele-tele. Padat adalah tidak menggunakan kata dan penjelasan yang berlebihan. Sedangkan jelas adalah mampu mewakili isi buku secara keseluruhan.
Caranya adalah tidak perlu menggunakan prolog yang berlebih-lebihan. Pembukaan cukup satu paragraf awal saja. Paragraf selanjutnya adalah isi buku yang terdiri dari beberapa paragraf saja. Dan paragraf terakhir adalah penutup atau kesimpulan. Meski singkat, pastikan isinya merangkum semua isi buku tanpa terlewatkan.
Meski singkat dan padat, bukan berarti kamu bisa menulis secara acak dan asal-asalan. Kamu harus meringkas dengan menyesuaikan urutan pembahasan secara sistematis. Mulai dari teori dasar, berbagai istilah penting yang ada, berbagai kasus yang menyertai, hingga inti dari masalah dan kesimpulan.
Tanpa menulis dengan urutan yang runut, pembaca tidak akan pernah bisa memahami isi ringkasan itu. Selain itu, membuat ringkasan yang sistematis secara tidak langsung juga memberi penghargaan pada penulis terkait karya yang telah dihasilkannya. Dengan cara tidak merusak isi karena meringkasnya secara acak.
Cara meringkas buku yang tidak boleh kamu lupakan adalah menulis identitas buku. Agar pembaca tahu siapa penulis dan penerbit yang menerbitkan buku tersebut. Jadi, seringkas apapun buku yang kamu tulis, jangan lupa untuk menambah identitas buku sebagai berikut :
Bagi kamu yang belum terbiasa menyusun ringkasan buku, sebaiknya gunakan outline atau kerangka. Cara meringkas buku dengan kerangka ini selain mempermudah penyusunan, juga akan membantu tulisan tidak keluar dari rel pembahasan buku secara keseluruhan.
Outline bisa dimulai dari identitas buku, pembukaan, isi buku, dan penutup. Pastikan outline sesuai dengan alur dan isi buku. Agar kamu lebih mudah melakukan penulisan ringkasan yang runut, sistematis, dan terarah.
Dan cara membuat rangkuman buku yang terakhir adalah dengan membaca ulang rangkuman. Apakah sudah sesuai dengan outline atau tidak. Apakah ada yang perlu ditambah, dikurangi, atau diperbaiki. Evaluasi secara menyeluruh dari awal hingga akhir.
Dan satu hal yang perlu kamu pastikan. Rangkuman tidak boleh melenceng dari isi buku. Apalagi isinya sampai tidak berhubungan sama sekali. Itu berarti kamu harus membaca kembali buku dan melakukan ringkasan sesuai isi buku dan relevan dengan judulnya.
Ternyata membuat ringkasan tidak sesulit yang kamu bayangkan. Dengan cara seperti ini, kamu bisa membuat ringkasan buku tidak lebih dari satu hari. Setelah membaca beberapa cara meringkas buku di atas, tentunya kamu sudah siap untuk mengerjakan tugas ringkasan dari dosen, bukan?
Kalau ringkasanmu nanti sudah selesai, jangan lupa untuk unggah di Stuvia. Kamu bisa mendapatkan uang tambahan dari sana. Dengan cara seperti ini, kamu tidak hanya bisa mendapat nilai dari mengerjakan tugas. Tapi juga mendapat uang tambahan dari menjual ringkasan ke Stuvia.