Cara Menghasilkan Uang dari Internet

Contoh Tugas Matematika Kelas 6 & Cara Mengerjakannya

Bagikan artikel ini

Matematika adalah mata pelajaran yang penting dalam kurikulum pendidikan, dan tugas-tugas matematika dapat menjadi tantangan yang bermanfaat dalam mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan hitung siswa.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa contoh tugas matematika yang umum diberikan kepada siswa kelas 6, serta memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana menghadapi tugas-tugas tersebut dengan percaya diri.

1. Operasi Hitung Bilangan Bulat

Kamu akan mempelajari berbagai operasi matematika yang melibatkan bilangan bulat. Operasi tersebut meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Kamu akan belajar bagaimana mengaplikasikan operasi ini pada bilangan positif dan negatif untuk memecahkan masalah.

A. Penjumlahan:

Contoh: 5 + (-3) = 2

Penjelasan: Kamu menambahkan 5 dengan -3, sehingga hasilnya adalah 2.

B. Pengurangan:

Contoh: 8 - (-2) = 10

Penjelasan: Kamu mengurangkan 8 dengan -(-2), yang setara dengan penambahan 2. Hasilnya adalah 10.

C. Perkalian:

Contoh: (-4) × 6 = -24

Penjelasan: Kamu mengalikan -4 dengan 6, sehingga hasilnya adalah -24.

D. Pembagian:

Contoh: 12 ÷ (-3) = -4

Penjelasan: Kamu membagi 12 dengan -3, sehingga hasilnya adalah -4.

E. Kombinasi Operasi:

Contoh: 3 × (-5) + 7 = -8

Penjelasan: Kamu mengalikan 3 dengan -5, yang menghasilkan -15, lalu menambahkan 7, sehingga hasil akhirnya adalah -8.

F. Urutan Operasi:

Contoh: 4 - 2 × 3 = -2

Penjelasan: Kamu harus melakukan perkalian terlebih dahulu (2 × 3 = 6), lalu mengurangkan dari 4, sehingga hasilnya adalah -2.

G. Pengelompokan dengan Tanda Kurung:

Contoh: 2 × (3 - 5) = -4

Penjelasan: Kamu melakukan pengurangan dalam tanda kurung terlebih dahulu (3 - 5 = -2), lalu mengalikannya dengan 2, sehingga hasilnya adalah -4.

2. Operasi Hitung Bilangan Campuran

Kamu akan memahami cara melakukan operasi pada bilangan campuran, yang terdiri dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan.

Kamu akan belajar melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan campuran serta mengubahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana.

A. Penjumlahan Bilangan Campuran:

Contoh:

Jika kita ingin menjumlahkan 2 3/4 dengan 1 1/2:

2 3/4 + 1 1/2 = 2 + 1 + 3/4 + 1/2 = 3 1/4 + 1/2 = 3 3/4

Penjelasan: Pertama, jumlahkan bagian bilangan bulatnya (2 + 1 = 3), kemudian jumlahkan bagian pecahannya (3/4 + 1/2 = 5/4 = 1/4 + 1 = 1 1/4), sehingga hasilnya adalah 3 3/4.

B. Pengurangan Bilangan Campuran:

Contoh:

Jika kita ingin mengurangkan 4 1/3 dari 6 1/2:

6 1/2 - 4 1/3 = 6 - 4 + 1/2 - 1/3 = 2 + 1/6

Penjelasan: Pertama, kurangkan bagian bilangan bulatnya (6 - 4 = 2), kemudian kurangkan bagian pecahannya (1/2 - 1/3 = 3/6 - 2/6 = 1/6), sehingga hasilnya adalah 2 1/6.

C. Perkalian Bilangan Campuran:

Contoh:

Jika kita ingin mengalikan 3 2/5 dengan 2 1/3:

3 2/5 × 2 1/3 = (3 + 2/5) × (2 + 1/3) = 3 × 2 + 3 × 1/3 + 2/5 × 2 + 2/5 × 1/3 = 6 + 1 + 4/5 + 2/15 = 7 13/15

Penjelasan: Pertama, kalikan bagian bilangan bulatnya (3 × 2 = 6), kemudian kalikan bagian pecahannya (3/5 × 2 = 6/5 = 1 1/5, dan 2/5 × 1/3 = 2/15). Akhirnya, tambahkan semua hasil perkaliannya (6 + 1 + 1 1/5 + 2/15 = 7 13/15).

D. Pembagian Bilangan Campuran:

Contoh:

Jika kita ingin membagi 5 3/4 dengan 1 ½:

5 3/4 ÷ 1 1/2 = (5 + 3/4) ÷ (1 + 1/2) = 5 ÷ 1 + 5 ÷ 1/2 + 3/4 ÷ 1/2 = 5 + 10 + 3/2 = 15 1/2

Penjelasan: Pertama, bagian bilangan bulatnya (5 ÷ 1 = 5), kemudian bagi bagian pecahannya (5 ÷ 1/2 = 10) dan (3/4 ÷ 1/2 = 3/2 = 1 1/2). Akhirnya, tambahkan semua hasil pembagiannya (5 + 10 + 1 1/2 = 15 1/2).

3. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) Dua Bilangan

FPB adalah bilangan bulat terbesar yang membagi kedua bilangan tanpa sisa. KPK adalah kelipatan terkecil dari kedua bilangan.

Kamu akan belajar menghitung FPB dan KPK menggunakan metode pemfaktoran atau metode lainnya.

A. Contoh FPB (Faktor Persekutuan Terbesar):

FPB dari 12 dan 18:

Faktor-faktor dari 12: 1, 2, 3, 4, 6, 12

Faktor-faktor dari 18: 1, 2, 3, 6, 9, 18

FPB = 6

Penjelasan: Faktor-faktor yang sama dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6. Maka, FPB dari 12 dan 18 adalah 6.

FPB dari 24 dan 36:

Faktor-faktor dari 24: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24

Faktor-faktor dari 36: 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

FPB = 12

Penjelasan: Faktor-faktor yang sama dari 24 dan 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. Maka, FPB dari 24 dan 36 adalah 12.

B. Contoh KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil):

KPK dari 15 dan 20:

Kelipatan-kelipatan dari 15: 15, 30, 45, 60, ...

Kelipatan-kelipatan dari 20: 20, 40, 60, 80, ...

KPK = 60

Penjelasan: Kelipatan yang terkecil dari 15 dan 20 adalah 60. Maka, KPK dari 15 dan 20 adalah 60.

KPK dari 18 dan 24:

Kelipatan-kelipatan dari 18: 18, 36, 54, 72, ...

Kelipatan-kelipatan dari 24: 24, 48, 72, 96, ...

KPK = 72

Penjelasan: Kelipatan yang terkecil dari 18 dan 24 adalah 72. Maka, KPK dari 18 dan 24 adalah 72.

4. Menghitung Luas Bangun Datar

Kamu akan memahami konsep luas bangun datar seperti segitiga, persegi, persegi panjang, dan lingkaran.

Kamu akan belajar rumus-rumus untuk menghitung luas masing-masing bangun datar serta bagaimana mengaplikasikannya pada situasi dunia nyata.

A. Menghitung Luas Persegi

Jika panjang sisi sebuah persegi adalah 6 cm,

Luas Persegi = sisi × sisi 

6 cm × 6 cm = 36 cm²

B. Menghitung Luas Persegi Panjang

Jika panjang sebuah persegi panjang adalah 8 cm dan lebarnya adalah 5 cm,

Luas Persegi Panjang = panjang × lebar

8 cm × 5 cm = 40 cm²

C. Menghitung Luas Segitiga

Jika tinggi sebuah segitiga adalah 12 cm dan alasnya adalah 10 cm,

Luas Segitiga = 1/2 × alas × tinggi

1/2 × 10 cm × 12 cm = 60 cm²

D. Menghitung Luas Lingkaran

Jika jari-jari sebuah lingkaran adalah 5 cm,

Luas Lingkaran = π × jari-jari × jari-jari

3.14 × 5 cm × 5 cm ≈ 78.5 cm²

E. Menghitung Luas Jajar Genjang

Jika alas jajar genjang adalah 9 cm dan tingginya adalah 5 cm,

Luas Jajar Genjang = alas × tinggi

9 cm × 5 cm = 45 cm²

F. Menghitung Luas Trapesium

Jika panjang alas atas trapesium adalah 8 cm, panjang alas bawahnya adalah 12 cm, dan tingginya adalah 6 cm,

Luas Trapesium = 1/2 × (alas atas + alas bawah) × tinggi

1/2 × (8 cm + 12 cm) × 6 cm = 60 cm²

5. Menghitung Volume Bangun Ruang

Kamu akan mempelajari cara menghitung volume berbagai bangun ruang seperti kubus, balok, dan tabung. Serta rumus untuk menghitung volume masing-masing bangun ruang dan bagaimana menghubungkannya dengan contoh sehari-hari.

A. Menghitung Volume Kubus

Hitung volume kubus dengan sisi 4 cm

Volume kubus = sisi × sisi × sisi

4 cm × 4 cm × 4 cm = 64 cm³.

B. Menghitung Volume Balok

Hitung volume balok dengan panjang 6 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 9 cm.

Volume balok = panjang × lebar × tinggi

6 cm × 3 cm × 9 cm = 162 cm³

C. Menghitung Volume Silinder

Hitung volume silinder dengan jari-jari 5 cm dan tinggi 10 cm.

Volume silinder = π × jari-jari × jari-jari × tinggi
3.14 × 5 cm × 5 cm × 10 cm ≈ 785 cm³

D. Menghitung Volume Prisma Segitiga

Hitung volume prisma segitiga dengan alas segitiga 8 cm, tinggi segitiga 6 cm, dan tinggi prisma 12 cm.

Volume prisma segitiga = 0.5 × alas segitiga × tinggi segitiga × tinggi prisma

0.5 × 8 cm × 6 cm × 12 cm = 288 cm³.

E. Menghitung Volume Kerucut

Hitung volume kerucut dengan jari-jari 7 cm dan tinggi 15 cm.

Volume kerucut = 1/3 × π × jari-jari × jari-jari × tinggi

1/3 × 3.14 × 7 cm × 7 cm × 15 cm ≈ 539.5 cm³

F. Menghitung Volume Bola

Hitung volume bola dengan jari-jari 10 cm.

Volume bola = 4/3 × π × jari-jari × jari-jari × jari-jari
4/3 × 3.14 × 10 cm × 10 cm × 10 cm ≈ 4186.67 cm³.

6. Pengukuran Volume dan Waktu

Kamu akan memahami konsep pengukuran volume benda menggunakan satuan kubik, serta cara mengukur waktu dalam satuan detik, menit, dan jam.

Kamu juga akan belajar bagaimana mengkonversi antara satuan volume dan waktu serta mengaplikasikannya dalam situasi pengukuran yang berbeda.

A. Pengukuran Volume

Berapa volume air dalam sebuah wadah yang memiliki panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 8 cm?

Volume = panjang × lebar × tinggi

15 cm × 10 cm × 8 cm = 1200 cm³.

B. Pengukuran Waktu

Berapa jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari kota A ke kota B dalam 3 jam 45 menit dan dari kota B ke kota C dalam 1 jam 30 menit?

Total waktu perjalanan = 3 jam 45 menit + 1 jam 30 menit = 5 jam 15 menit.

C. Pengukuran Volume Cairan

Berapa volume air dalam sebuah gelas yang memiliki kapasitas 250 ml dan sudah terisi 150 ml?

Volume air = 250 ml - 150 ml = 100 ml.

D. Pengukuran Waktu Aktivitas

Contoh: Berapa total waktu yang dihabiskan dalam membaca buku selama 1 jam 30 menit, menulis tugas selama 45 menit, dan bermain game selama 2 jam 15 menit?

Total waktu aktivitas = 1 jam 30 menit + 45 menit + 2 jam 15 menit = 4 jam 30 menit.

E. Pengukuran Volume Bahan

Berapa volume bensin yang dapat diisi dalam tangki mobil yang memiliki kapasitas 40 liter dan sudah terisi 10 liter?

Penyelesaian: Volume bensin = 40 liter - 10 liter = 30 liter.

F. Pengukuran Waktu Proses

Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memasak makanan selama 45 menit dan memanggang roti selama 20 menit?

Total waktu proses = 45 menit + 20 menit = 65 menit = 1 jam 5 menit.

7. Menghitung Skala

Kamu akan memahami konsep skala dalam gambar atau peta, serta menghitung skala, baik dalam bentuk pecahan maupun rasio, dan bagaimana mengaplikasikannya untuk memahami ukuran relatif suatu objek dalam gambar.

A. Menghitung Skala Peta

Contoh: Pada peta dengan skala 1:50.000, berapa panjang sebenarnya dari jalan yang tergambar sepanjang 8 cm di peta?

Penyelesaian: Panjang sebenarnya = panjang di peta × skala = 8 cm × 50.000 = 400.000 cm atau 4 km.

B. Menghitung Skala Gambar

Contoh: Dalam gambar rencana, sebuah bangunan memiliki panjang 12 cm. Jika skala gambar adalah 1:100, berapa panjang sebenarnya dari bangunan tersebut?

Penyelesaian: Panjang sebenarnya = panjang di gambar × skala = 12 cm × 100 = 1200 cm atau 12 meter.

C. Menghitung Skala Model

Contoh: Sebuah model mobil dengan skala 1:24 memiliki panjang 20 cm. Berapa panjang mobil sebenarnya?

Penyelesaian: Panjang mobil sebenarnya = panjang model × skala = 20 cm × 24 = 480 cm atau 4.8 meter.

D. Menghitung Skala Dalam Fotografi

Contoh: Dalam foto, tinggi menara tampak sepanjang 6 cm. Jika skala fotografi adalah 1:200, berapa tinggi sebenarnya dari menara tersebut?

Penyelesaian: Tinggi sebenarnya = tinggi dalam foto × skala = 6 cm × 200 = 1200 cm atau 12 meter.

E. Menghitung Skala Arsitektur

Contoh: Dalam rencana arsitektur, ukuran ruang tamu adalah 9 cm. Jika skala rencana adalah 1:50, berapa ukuran sebenarnya dari ruang tamu?

Penyelesaian: Ukuran sebenarnya = ukuran di rencana × skala = 9 cm × 50 = 450 cm atau 4.5 meter.

8. Sistem Koordinat Cartesius

Kamu akan memahami sistem koordinat dua dimensi menggunakan sumbu-x dan sumbu-y. Kamu akan belajar bagaimana menyatakan lokasi suatu titik dalam sistem koordinat serta cara menggambar grafik fungsi sederhana.

A. Lokasi Titik dalam Sistem Koordinat

Contoh: Titik A memiliki koordinat (2, 3). Tentukan posisi titik A dalam sistem koordinat.

Penyelesaian: Titik A terletak 2 satuan ke kanan dari pusat (sumbu-x) dan 3 satuan ke atas (sumbu-y).

B. Grafik Fungsi Linear

Contoh: Gambarkan grafik fungsi linear y = 2x - 1 dalam sistem koordinat.

Penyelesaian: Tentukan beberapa titik dengan pasangan nilai x dan y yang sesuai dengan fungsi. Misalnya, jika x = 0, y = -1. Jika x = 1, y = 1. Hubungkan titik-titik ini untuk membentuk garis linear.

C. Jarak Antara Dua Titik

Contoh: Tentukan jarak antara titik P(3, 4) dan Q(7, 9) dalam sistem koordinat.

Penyelesaian: Hitung jarak menggunakan rumus jarak Euclidean: √((x2 - x1)^2 + (y2 - y1)^2). Dalam hal ini, jarak PQ = √((7 - 3)^2 + (9 - 4)^2) = √41 ≈ 6.40 satuan.

D. Grafik Fungsi Kuadrat

Contoh: Gambarkan grafik fungsi kuadrat y = x^2 dalam sistem koordinat.

Penyelesaian: Tentukan beberapa titik dengan berbagai nilai x, hitung nilai y sesuai fungsi, dan sambungkan titik-titik tersebut. Misalnya, jika x = -2, y = 4. Jika x = 1, y = 1.

E. Penentuan Kuadran

Contoh: Titik C memiliki koordinat (-3, 5). Di kuadran berapa titik C berada?

Penyelesaian: Titik C berada di kuadran II, karena memiliki nilai x negatif dan nilai y positif.

9. Penyajian dan Pengolahan Data

Kamu akan memahami cara menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran. Kamu juga akan belajar cara mengolah data seperti mencari nilai rata-rata, median, dan modus, serta bagaimana membandingkan data dengan representasi visual yang tepat.

A. Tabel Data

Contoh: Berikut adalah data tinggi badan siswa dalam satu kelas: 150 cm, 155 cm, 160 cm, 165 cm, 170 cm. Buatlah tabel untuk menyajikan data ini.

Penyelesaian:

No Tinggi Badan
1 150
2 155
3 160
4 165
5 170

B. Diagram Batang

Contoh: Gunakan data dari tabel sebelumnya untuk membuat diagram batang yang menunjukkan distribusi tinggi badan siswa.

Penyelesaian: Kamu dapat menggambar sumbu-x untuk nomor siswa dan sumbu-y untuk tinggi badan, lalu menggambar batang vertikal yang sesuai dengan tinggi badan masing-masing siswa.

C. Diagram Lingkaran

Contoh: Berikut adalah data jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin: Laki-laki (30 siswa) dan Perempuan (40 siswa). Buatlah diagram lingkaran untuk menggambarkan persentase siswa per jenis kelamin.

Penyelesaian: Diagram lingkaran akan memiliki dua bagian, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan, dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah siswa masing-masing jenis kelamin.

D. Penghitungan Nilai Rata-rata

Contoh: Berikut adalah data nilai ujian Matematika siswa: 85, 90, 70, 95, 78. Hitunglah nilai rata-rata dari data tersebut.

Penyelesaian: Rata-rata = (85 + 90 + 70 + 95 + 78) / 5 = 83.6.

E. Penghitungan Nilai Median

Contoh: Berikut adalah data jumlah buku yang dibaca siswa dalam sebulan: 5, 6, 4, 8, 10, 7. Hitunglah nilai median dari data tersebut.

Penyelesaian: Urutkan data: 4, 5, 6, 7, 8, 10. Median adalah nilai tengah, yaitu 6.5 (rata-rata dari 6 dan 7).

F. Penghitungan Nilai Modus:

Contoh: Berikut adalah data frekuensi nilai ulangan siswa: 70, 80, 75, 80, 85, 75, 90. Hitunglah nilai modus dari data tersebut.

Penyelesaian: Modus adalah nilai yang paling sering muncul, dalam hal ini, modus adalah 75 dan 80 karena masing-masing muncul dua kali.

Selesaikan Tugas Matematika Kamu Sekarang!

Dalam menghitung operasi bilangan, mengukur luas bangun datar, atau menganalisis data, penting bagi kamu untuk memahami konsep dasar dan mengikuti langkah-langkah dengan teliti. Dengan latihan dan pemahaman yang baik, akan mempermudah kamu untuk mengembangkan kemampuan matematika dan meningkatkan cara berpikir logis dan analitis.

Dan jika kamu kesulitan melakukannya sendiri, kamu bisa beli catatan pelajaran matematika kelas 6 SD di Stuvia Indonesia. Stuvia adalah platform jual beli catatan materi pelajaran pertama di Indonesia. Semua materi yang ada di Stuvia diunggah oleh pelajar/pengajar yang telah lolos seleksi sehingga terjamin kualitasnya.

Manfaatkan platform ini untuk mempermudah dalam memahami materi pelajaran, tidak terkecuali untuk pelajaran matematika kelas 6.

Temukan Sumber Belajar Terbaik

Hemat waktu dengan berfokus pada apa yang penting. Ringkasan studi, panduan belajar, dan catatan kelas yang ditulis oleh sesama siswa dan dengan cepat mempelajari hal-hal yang penting
Cari Sekarang!