Siapa bilang pemahaman tentang literasi keuangan hanya untuk golongan usia dewasa saja. Usia remaja juga harus tahu cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar. Mengingat sebagian besar remaja dan pelajar masih belum bisa mengelola keuangannya dengan baik.
Di artikel ini kita akan membahas cara mengelola uang dengan baik bagi seorang pelajar, ada 6 langkah yang perlu dilakukan.
Manfaat literasi keuangan yang baik bagi pelajar adalah mencegah dampak buruk terkait keuangan di belakang nanti. Kamu sebagai pelajar jadi bisa memahami bahwa tidak selamanya bisa mendapatkan uang dengan mudah. Ada saatnya kamu berada pada situasi kesulitan keuangan.
Selain itu, literasi keuangan remaja akan menghindarkan mereka dari perilaku konsumtif yang tidak penting. Perilaku konsumtif ini tidak hanya dipengaruhi oleh gaya hidup. Tapi juga literasi keuangan yang rendah. Literasi keuangan yang baik di masa remaja akan membantu kamu lebih bijak dalam menggunakan uang.
Kamu akan mengetahui berapa jumlah pemasukan dan berapa jumlah pengeluarannya. Sehingga kelak bisa menentukan berapa jumlah yang harus kamu tabung sesuai dengan pemasukan yang kamu dapatkan.
Agar bisa lebih bijak dalam membelanjakan uang, berikut beberapa cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar sepertimu :
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menyusun skala prioritas. Apa itu? Yaitu mana yang sudah menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sebatas keinginan. Buat daftar apa saja kebutuhan mulai dari yang mendesak hingga yang mungkin untuk menundanya. Dan buat pula daftar apa saja yang menjadi keinginan kamu selama ini.
Dengan daftar skala prioritas, kamu bisa membagi uang dengan tertib. Mana yang harus kamu beli, dan mana yang bisa kamu eliminasi. Kamu harus membeli barang apa saja yang menjadi kebutuhan. Dan mengabaikan apa saja yang baru sebatas keinginan.
Jangan lupa untuk mendahulukan kebutuhan yang sangat mendesak dan penting untuk segera memenuhinya. Dan bisa bersabar dengan kebutuhan yang masih bisa menundanya. Cara ini bisa menjadi media belajar untuk bisa mengatur keuangan lebih bijak.
Setelah membuat daftar skala prioritas, kamu bisa langsung membuat catatan keuangan secara berkala. Bisa seminggu sekali atau sebulan sekali. Tidak perlu catatan keuangan yang rumit seperti laporan keuangan dalam akuntansi. Cukup catatan keuangan pengeluaran dan pemasukan.
Catat semua pemasukan dan pengeluaran sekecil apapun. Lalu lihat dalam satu periode. Berapa pemasukan dan berapa pengeluarannya. Tidak ada salahnya membandingkan dengan periode sebelumnya.
Jika jumlah pengeluaran masih terlalu besar, kamu periksa lagi. Dimana pos pengeluaran yang paling besar. Kamu bisa berusaha memperkecil pos pengeluaran terbesar. Atau meniadakan pos pengeluaran terkecil. Berusahalah agar pengeluaran lebih kecil dari pendapatan.
Selain sebagai kontrol atas daftar skala prioritas yang telah kamu buat, catatan keuangan juga berfungsi sebagai cara menuju kemandirian finansial.
Kamu mungkin punya budget tersendiri untuk hangout bersama teman. Entah itu sebulan sekali atau seminggu sekali. Mulai dari hanya sebatas jalan di mall, nongkrong di cafe, hingga nonton film di bioskop. Tujuannya juga beragam. Mulai dari sekedar rekreasi hingga belajar kelompok di luar.
Hangout memang tidak salah. Tapi cobalah untuk mengurangi intensitasnya. Misalkan yang biasanya seminggu sekali jadi sebulan sekali. Atau yang biasanya harus nongkrong di cafe dengan harga mahal, bisa beralih di perpustakaan kota atau tempat lain dengan pengeluaran yang lebih rendah.
Sisa uang bisa kamu alihkan sebagai dana jaga-jaga. Menyimpannya dalam bentuk rekening tabungan atau pos lain yang tingkat likuiditasnya rendah. Agar jika sewaktu-waktu kamu perlu, bisa cair dengan mudah dan cepat.
Cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar selanjutnya adalah bijak dalam menggunakan aplikasi belanja online. Kamu termasuk salah satu pengguna aplikasi belanja online? Tidak masalah. Tapi ketahuilah tentang satu hal mengenai aplikasi ini.
Berbagai ragam aplikasi belanja online dan e-commerce pada dasarnya adalah platform yang memudahkan untuk berbelanja. Atau membuka toko online bagi pebisnis tanpa ada kendala jarak dan waktu. Namun seiring berjalannya waktu, aplikasi ini justru membuat sikap konsumtif bagi sebagian orang. Termasuk pelajar seperti kamu.
Kebanyakan pelajar bukan lagi menggunakan aplikasi ini sebagai solusi belanja yang praktis. Tapi sebagai sarana untuk memuaskan sikap konsumtif demi memenuhi gaya hidup. Apalagi jika ada tawaran promo seperti gratis ongkir, cashback, flash sale, hingga pembayaran menggunakan paylater.
Ini bisa membuat kamu salah orientasi dalam berbelanja. Belanja bukan lagi karena butuh. Tapi karena ada diskon. Sehingga berujung pada membeli barang yang sebenarnya memang tidak perlu.
Jika kamu merasa seperti ini, menghapus aplikasi belanja online adalah solusi paling tepat. Agar tetap bisa konsisten dengan skala prioritas yang telah kamu buat sebelumnya.
Berapapun pemasukan yang kamu terima, jangan lupa menyisihkan untuk menabung. Tabungan ini berfungsi sebagai dana darurat atau dana jaga-jaga untuk kebutuhan penting dan mendesak.
Coba kamu ubah sedikit persepsi tentang tabungan. Menabung bukan lagi jika ada sisa, tapi mengalokasikannya di awal dimana pos tabungan diambil segera setelah ada pemasukan. Selain bisa mengamankan dana tabungan, cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar ini juga bisa membuatmu lebih disiplin dalam menabung.
Lalu berapa jumlah tabungan yang ideal? Antara satu orang dengan orang lain memang tidak bisa disamakan. Tapi menurut beberapa ahli keuangan, jumlah tabungan paling ideal adalah antara 10 hingga 30 persen dari total pemasukan. Jadi kamu bisa hitung sendiri berapa pos tabungan yang harus kamu isi.
Apa hubungannya antara berbagi dengan perencanaan keuangan? Jelas ada. Karena berbagi akan menarik pemasukan uang lebih besar lagi. Konsep ini sudah banyak dijelaskan oleh berbagai agama. Salah satunya adalah konsep sedekah dalam Islam.
Ketika kamu bersedekah Rp1.000, maka tuhan akan mengembalikan Rp100.000 atau lebih. Sehingga kamu bisa berbelanja, menabung, dan berinvestasi lebih banyak lagi.
Selain itu, berbagi juga akan melatihmu menjadi manusia yang memiliki rasa empati pada sesama. Menjaga uang yang kamu miliki tetap berkah dan bermanfaat bagi sesama.
Sama seperti menabung, bersedekah juga harus dialokasikan di awal. Jangan jika ada sisa. Tujuannya agar ada sikap disiplin untuk menyisihkan sebagian pemasukan untuk berbagi dengan sesama.
Itulah 6 cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar. Pastikan kamu melakukannya dengan kedisiplinan yang tinggi dan sikap konsisten. Tanpa disiplin dan sikap yang konsisten, semua akan terasa sulit. Lakukan semua itu dengan hati yang lapang dan tanpa beban. Karena belajar mengatur keuangan sekarang bisa menjadi investasi saat dewasa nanti.
Perlu tips lain selain cara mengelola uang dengan baik bagi pelajar? Kamu bisa temukan artikel seputar dunia pendidikan dan tips belajar lainnya di blog stuvia. Ada banyak artikel informasi terkait dunia pendidikan dan tips belajar lainnya. Karena Stuvia adalah platform jual beli catatan materi pelajaran pertama di Indonesia.