Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kamu pasti sering mencatat materi pelajaran dari guru. Hingga sampai saat kuliah dan memasuki dunia kerja, skill cara mencatat yang efektif akan tetap diperlukan agar kamu bisa mengingat tentang banyak hal.
Catatan tidak hanya sebagai bahan pengingat saja, catatan akan menyederhanakan berbagai teori yang rumit. Meringkas dari paparan tulisan yang panjang menjadi lebih singkat, padat, dan mudah mengingatnya. Sehingga mampu membantu proses belajarmu saat menjelang ujian.
Dari alasan inilah kamu memerlukan pengetahuan tentang bagaimana cara mencatat yang efektif. Catatan yang ringkas namun tetap menyediakan informasi yang lengkap. Penasaran bagaimana caranya? Baca terus artikel ini hingga selesai.
Ada 6 cara mencatat yang efektif. Baik bagi pelajar, mahasiswa, maupun pekerja :
Seperti namanya, metode outline adalah metode mencatat dengan kerangka hierarki yang sistematis. Menggunakan poin-poin untuk mempermudah memahami pokok dari catatan tersebut. Ciri utama dari metode ini adalah menggunakan heading dengan menuliskan sub topik di bawah heading. Begitu seterusnya hingga catatan ini selesai.
Cara ini paling cocok untuk mencatat materi yang telah dikelompokkan. Membantu menemukan poin tertentu sesuai dengan sub topiknya. Apalagi jika mencatat menggunakan gadget, laptop, atau komputer. Metode outline ini akan mempermudah kamu mengubah atau menggeser poin atau sub judulnya.
Sayangnya, sulit melakukan cara ini jika kamu masih menulis dengan menggunakan cara manual dengan bolpoin di atas kertas. Terutama jika belum mendapatkan gambaran secara menyeluruh terkait catatan yang akan kamu buat. Perlu banyak waktu untuk menghapus jika terjadi perubahan.
Orang pertama yang memperkenalkan metode The Cornell ini pertama kali yaitu Professor Walter Pauk pada tahun 1950-an. Nama The Cornell sendiri berasal dari nama universitas tempat Professor Walter Pauk mengajar, Cornell University.
Berbeda dengan metode outline yang menggunakan heading dengan kekuatan poin-poinnya, metode ini menggunakan halaman yang terbagi menjadi 3. Yaitu kolom sebelah kiri, kanan, dan bawah.
Kolom bagian kiri gunanya untuk mencatat berbagai pertanyaan dan kata kunci penting. Sedangkan kolom bagian bawah bisa kamu gunakan untuk mencatat ringkasan. Dan kolom bagian kanan atau yang paling lebar berfungsi untuk menulis catatan.
Kamu bebas mencatat apapun di kolom catatan. Seperti menambahkan diagram, grafik, ilustrasi, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar lebih mudah memahaminya dengan caramu sendiri. Jika memang memerlukan review, kamu bisa mencatat berbagai pertanyaan pada kolom bagian bawah.
Begitu pula jika memerlukan kesimpulan, kolom bagian bawah adalah tempat yang tepat untuk menuliskannya. Berbagai rangkuman dan poin-poin yang kamu tulis di sini akan mempermudah kamu menghadapinya.
Pada dasarnya, metode The Mind Map ini tidak jauh berbeda dari metode outline. Hanya saja hadir dengan bentuk visualisasi yang lebih artistik. Bukan dengan menggunakan heading, sub topik, dan poin-poin yang tertulis dengan kaku.
Metode utama sangat sederhana, kamu bisa mengawali dengan membuat lingkaran pada bagian tengah yang berisi tentang topik utama. Lalu menarik garis keluar dari lingkaran utama sebanyak sub topik yang akan kamu catat. Semakin banyak sub topik, semakin banyak pula garis yang bisa kamu gambarkan.
Jika pada setiap sub topik membutuhkan beberapa anak topik sebagai penjelas, kamu bisa menambah garis percabangan sesuai dengan kebutuhan.
Cara ini memang memiliki sense seni yang lebih baik. Terutama bagi kamu yang suka dengan gaya belajar visual. Penggunaan bentuk gambar dan cabang yang berbeda akan membantu mempermudah pemahaman pada materi yang kamu catat sendiri.
Cara mencatat yang efektif selanjutnya adalah dengan Flow Notes Method. Berbeda dengan 3 metode di atas, metode Flow Notes Method adalah metode bebas tanpa aturan. Dengan cara ini kamu bisa mendengarkan dan memahami apa yang dosen atau gurumu jelaskan sambil mencatat.
Tidak perlu mencatat semua kalimat yang pengajarmu jelaskan dengan tepat. Kamu bisa mencatat sesuai dengan keinginan sendiri. Dengan menambahkan ilustrasi, grafik, gambar, tanda, atau apapun yang akan membantu memahami apa yang kamu catat.
Ini adalah cara yang paling banyak mahasiswa menggunakannya. Mereka yang menggunakan cara ini biasanya lebih memilih fokus mendengarkan penjelasan daripada sibuk dengan membuat catatan. Kamu hanya perlu mencatat kalimat yang sekiranya penting untuk kamu ingat.
Bagi kamu yang malas membuat catatan di kelas. Atau lebih memilih fokus mendengarkan dosen daripada harus memecah fokus dengan mencatat. Metode print out slide adalah cara yang paling tepat. Karena kamu tidak perlu sibuk mencatat dengan metode outline, the cornell, mind map, ataupun flow Notes Method. Cukup cetak saja dari slide yang dosen sajikan.
Saat kuliah berlangsung, dosen biasanya meminta mahasiswa untuk fokus mendengarkan penjelasan. Karena setelah kelas selesai, biasanya dosen akan membagikan slide untuk para mahasiswa mencetaknya. Selain hemat waktu, cara ini juga lebih ringkas dan mempelajari catatan juga jadi lebih mudah.
Bullet journaling adalah cara mencatat paling efektif bagi kamu yang memiliki jiwa seni visualisasi yang baik. Suka mencatat dengan cara paling bebas sesuai dengan keinginan. Tanpa aturan dan bebas memberikan grafik, diagram, ilustrasi, atau hal apapun. Yang bisa membuatmu memahami apa yang telah kamu catat.
Tidak hanya untuk catatan pelajaran di sekolah atau kampus. Metode bullet journaling ini juga bisa kamu manfaatkan untuk menulis diary, time table, goal table, to do list, atau tulisan apapun.
Setelah mengetahui 6 metode catatan yang bisa kamu lakukan di atas, ada beberapa tips lain yang bisa kamu lakukan. Agar catatan yang kamu buat lebih maksimal.
Tidak hanya membuat diagram, grafik, tabel, atau ilustrasi saja. Kamu juga bisa menambahkan warna pada catatan. Tujuannya adalah meningkatkan kinerja otak untuk mengingat bagian-bagian tertentu. Selain itu, penggunaan warna juga akan mempermudah kamu mencari sesuatu ketika membaca ulang catatan tersebut.
Mungkin kamu akan bertanya, metode apa yang paling baik untuk kamu gunakan? Jawabannya adalah sesuaikan dengan gaya belajarmu. Jika kamu suka kebebasan, metode flow notes method dan bullet journaling adalah yang paling tepat. Tapi jika suka yang lebih rapi, sebaiknya menggunakan the cornell atau outline.
Berbeda jika kamu menyukai visualisasi seni yang baik. Metode mind map adalah solusi paling tepat. Tapi jika kamu lebih suka fokus mendengarkan penjelasan pengajar, metode print out slide akan membantu cara belajarmu.
Itulah beberapa metode (cara) mencatat materi pembelajaran yang akan membantu kamu saat belajar, serta tips membuat catatan yang efektif dan perlu kamu perhatikan.
Langsung saja catat materi kuliah atau sekolah sebaik mungkin. Karena Kamu bisa jual catatan belajarmu di stuvia. Selain membantu teman lain memahami materi pelajaran, kamu juga bisa mendapat uang tambahan dari sini. Tunggu apa lagi? Yuk jual catatan belajarmu sekarang!