Cara Menghasilkan Uang dari Internet

Cara Membuat Rangkuman Materi Kuliah, Ini 9 Langkah Mudahnya

Bagikan artikel ini

Cara membuat rangkuman perlu kamu ketahui untuk mempermudah proses belajar di perguruan tinggi. Kenapa? Karena penjelasan dosen tidak seperti guru-guru di SMA. Dosen akan menerangkan lebih cepat dan tidak sedetail guru. Karena menganggap bahwa mahasiswa sudah memiliki kemampuan untuk menangkap cepat dan belajar lebih mandiri.

Sayangnya, realita yang ada seringkali tidak sepenuhnya seperti yang disangka. Ada banyak mahasiswa yang tidak memahami pelajaran yang dosen terangkan saat di dalam kelas. Inilah alasan mengapa mereka perlu membaca buku ulang dan merangkum semua materi menjadi materi singkat yang lebih mudah untuk memahaminya.

Cara Membuat Rangkuman dengan Mudah

Nah, bagi kamu yang masih belum memahami bagaimana cara membuat rangkuman dengan mudah, tak perlu khawatir. Beberapa tips berikut ini akan membantu membuat catatan rangkuman dengan cepat dan tepat :

1. Membaca dan Memahami Naskah Aslinya

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menemukan buku referensi yang sesuai, lalu membacanya secara keseluruhan atau per bab pembahasan. Tujuannya adalah agar memahami apa isi dari materi tersebut dan menemukan pokok isi bahasan.

Untuk bisa memahami, kamu tidak bisa hanya membaca satu kali saja. Tapi harus beberapa kali membaca hingga memahami maksudnya. Tanpa memahami artinya, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan ide pokok pembahasan yang akan menjadi bahan rangkuman.

Bagi kamu yang perlu konsentrasi tinggi untuk memahami, sebaiknya pilih tempat yang kondusif untuk membaca. Seperti di perpustakaan kampus, di kamar yang sepi, atau di tempat lain yang jauh dari keramaian. Jangan sambil mendengarkan musik atau suara lain yang bisa mengganggu konsentrasi kamu.

2. Menemukan Gagasan Utama

Setelah membacanya secara keseluruhan, ulangi lagi membaca untuk menemukan gagasan utama pada setiap paragraf, lalu catat serapi mungkin. Setelah semua gagasan utama dari setiap paragraf terkumpul, kamu bisa menyusun ulang untuk membuat sebuah gagasan utama yang runut dan terarah.

Lakukan seterusnya pada tiap bab yang ada pada buku. Bahkan cara ini akan membantu merangkum seluruh isi buku dengan mudah dan cepat. Pada tahap ini memang memerlukan ketelitian tingkat tinggi. Namun setelah melihat hasilnya, kamu akan mendapatkan ringkasan yang singkat, rapi, dan mudah dipahami.

3. Mulai Membuat Ringkasan

Setelah mengumpulkan semua bahan dari ide atau gagasan utama pada setiap paragraf, sudah waktunya untuk menulis ringkasan dengan runut. Tulislah ringkasan dengan bahasa yang ringan namun tetap mudah dipahami. Setidaknya untuk dirimu sendiri agar mudah untuk memahaminya.

Ringkasan tidak harus selalu menggunakan bahasa yang baku. Kamu bisa merubah dengan bahasa kamu sendiri untuk memudahkan memahami. Bahkan jika memungkinkan menggunakan mind mapping, kamu bisa menggunakannya selama itu mampu memberi pemahaman dengan sebaik mungkin.

Jika dalam satu materi terdapat beberapa sub bab, kamu bisa menyusunnya menjadi satu bab saja. Tujuannya adalah agar lebih ringkas dan padat berisi. Selalu ingat kalau meringkas adalah memadatkan. Bukan memotong atau menghilangkan bagian tertentu dari tulisan.

4. Ketentuan Tambahan Penulisan Ringkasan

Cara membuat ringkasan lainnya juga ada beberapa ketentuan tambahan. Ini agar ringkasan menjadi lebih padat berisi. Berikut penjelasannya :

  • Kamu bisa membuat ringkasan dalam bentuk kalimat tunggal atau poin-poin. Poin ini merupakan kalimat utama yang sudah kamu kumpulkan dari materi secara keseluruhan. Sedangkan yang disebut dengan kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya tersusun oleh pola unsur lengkap. Seperti subjek, objek, predikat, dan keterangan.
  • Jangan memasukkan hal yang tidak penting. Seperti deskripsi yang berlebihan, contoh kasus, paparan pelengkap, prolog, hingga kalimat penutup dan berbagai tulisan yang sifatnya tambahan lainnya. Karena ini akan membuat hasil ringkasan kurang padat.
  • Kamu juga bisa menghilangkan kata keterangan dan sifat karena itu akan membuat kalimat menjadi lebih panjang. Kecuali jika memang sangat penting untuk menjelaskan kalimat pada gagasan utama.
  • Jika mungkin kamu memiliki pendapat, jangan sekali-kali memasukkannya dalam ringkasan. Selain akan membuatnya kurang padat, itu juga bisa membelokkan makna.
  • Jika naskah dalam bentuk pidato panjang, kamu bisa meringkasnya dari sudut pandang pertama. Tujuannya adalah agar kamu ataupun orang lain lebih mudah memahami.

5. Membaca Ulang Hasil Ringkasan

Setelah selesai membuat ringkasan, jangan berhenti dulu. Karena cara membuat ringkasan selanjutnya adalah membaca ulang hasil ringkasan yang telah kamu tulis. Dengan membaca ulang, kamu bisa melakukan revisi dari beberapa kesalahan yang mungkin terjadi.

Seperti salah ketik, typo, tanda baca, kalimat gagasan utama, hingga alur logika yang mungkin menyimpang dari naskah aslinya. Selain itu, dengan membaca ulang, kamu bisa meneliti kembali. Apakah ada informasi yang tertinggal atau tidak. Untuk memastikan bahwa ringkasan sudah dibuat sebagaimana mestinya.

6. Memberi Tanda Warna

Agar kamu lebih semangat untuk belajar, tidak ada salahnya menambah beberapa warna untuk mempercantik tampilan visualisasi rangkuman. Seperti menggunakan stabilo atau sticker warna-warni yang lucu.

Kelompokkan beberapa bahasan yang sama dengan warna yang sama. Lalu bedakan dengan sub bahasan lainnya menggunakan warna lain pula. Dengan cara seperti ini, catatan rangkuman kamu tidak hanya mudah untuk memahaminya. Tapi juga terlihat lebih aesthetic.

7. Menggunakan Target Waktu

Agar waktu tidak terbuang percuma, cara membuat rangkuman yang efektif adalah dengan menggunakan tenggat waktu. Misalkan kamu menetapkan waktu 4 jam untuk membuat rangkuman. Maka manfaatkan dengan sebaik mungkin.

Dari 4 jam ini kamu bisa ambil 2 jam untuk membaca cepat keseluruhan isi bahan ringkasan. Dan 2 jam berikutnya untuk membuat ringkasannya. Banyaknya waktu bisa kamu tentukan tergantung dari banyaknya materi yang akan kamu ringkas. Semakin banyak materinya, maka semakin banyak pula waktu yang harus kamu gunakan.

8. Menambahkan Ilustrasi

Untuk menambah nilai estetika dan pemahaman, selain menambah warna, kamu juga bisa menambahkan ilustrasi pada ringkasan. Contohnya seperti diagram, tabel, dan grafik. Bisa juga menambahkan beberapa gambar menarik yang berasal dari internet lalu menempelkannya pada catatan.

Jika kamu suka dengan beberapa kalimat motivasi, tidak ada salahnya menambah beberapa kalimat motivasi. Bisa diletakkan di bagian atas, bawah, atau menyelipkannya pada tengah ringkasan. Selain terlihat lebih indah, kalimat motivasi tersebut juga bisa memotivasi agar kamu tidak malas belajar.

9. Simpan dalam Soft Copy File

Ini adalah cara membuat rangkuman terakhir, yaitu menyimpan dalam soft copy. Caranya adalah memfoto dan menjadikannya dalam bentuk file JPEG atau PDF lalu kamu bisa menyimpannya dalam ponsel. Ini akan membantu mempermudah belajar jika lupa membawa buku catatan. Karena kemanapun kamu pergi, pasti akan membawa ponsel.

Sudah Tahu Cara Membuat Rangkuman?

Itulah cara membuat ringkasan yang mudah, cepat, padat, dan jelas untuk mempelajarinya. Rangkuman ini tidak hanya akan membantu belajar. Tapi juga bisa menambah pundi-pundi uang dengan cara menjualnya di Stuvia. Kamu bisa jual rangkuman yang pernah kamu buat di Stuvia. Dan dapatkan pendapatan tambahan dari pembuatan dan penjualan rangkuman materi kuliah ini.

Temukan Sumber Belajar Terbaik

Hemat waktu dengan berfokus pada apa yang penting. Ringkasan studi, panduan belajar, dan catatan kelas yang ditulis oleh sesama siswa dan dengan cepat mempelajari hal-hal yang penting
Cari Sekarang!