Paper adalah salah satu tugas yang sering diberikan dosen pada mahasiswa. Selain mengetahui apa itu paper, kamu juga harus tahu bagaimana cara membuat paper yang baik dan benar. Karena selama masa perkuliahan, hampir semua dosen akan memberikan tugas paper pada tiap mata kuliah.
Lalu apa itu paper? Apa saja jenis-jenisnya? Dan bagaimana cara pembuatannya? Kita akan membahas selengkapnya di sini.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan paper adalah sebuah tulisan ilmiah yang didasarkan pada argumen serta fakta yang valid. Bisa dikatakan pula bahwa paper adalah ringkasan dari laporan penelitian yang menjadi tugas akhir tanpa meninggalkan sisi lengkapnya dan ditulis dengan detail. Panjangnya kurang lebih antara 4 hingga 6 halaman saja.
Banyak yang mengira bahwa paper dan makalah adalah hal yang sama. Tapi ternyata keduanya berbeda. Makalah hanya membahas sebuah topik penelitian yang pernah dibahas tanpa ada perspektif dari penulis. Sedangkan paper adalah tulisan yang mengandung perspektif penulis.
Paper tidak hanya satu jenis saja. Ada banyak jenis paper yang dikenal di kalangan para akademisi. Dan cara membuat paper harus disesuaikan dengan jenis papernya. Agar tidak salah dalam hal penyusunan, berikut beberapa jenis paper yang wajib kamu ketahui.
Yang dinamakan dengan paper argumentatif adalah paper yang berisi dua masalah kontroversial dalam satu paper. Dimana kedua masalah tersebut memiliki sisi kekuatannya masing-masing. Dibuktikan dengan kutipan teks dari peneliti terdahulu untuk memperkuat argumennya.
Penulis melakukan analisis dari setiap bagian pro dan kontra pada masing-masing masalah dengan berdasar pada fakta dan teori yang ada. Lalu penulis diminta untuk memilih atau memihak pada salah satu masalah dengan sisi argumentasi yang faktual. Tidak hanya sebatas pilihan karena emosi saja.
Yaitu paper yang dibuat dengan informasi dari berbagai sumber. Dan sebagai penulis atau penyusun, kamu wajib memberikan analisis dari semua informasi tersebut.
Fokus penulisannya hanya pada temuan, metodologi penelitian dan kesimpulan yang ditulis oleh peneliti sebelumnya. Kamu bisa memberikan kesimpulan berupa kritik atau saran pada kerangka kerja atau studi kasus yang ada pada hasil penelitian tersebut.
Jika 2 paper di atas memerlukan analisis penulis sebagai bagian dari susunannya, berbeda dengan paper definisi ini. Karena paper ini tidak memerlukan analisis penulis meski memberikan fakta dari berbagai sumber.
Paper ini biasa digunakan sebagai pendukung atas tulisan atau laporan argumentasi. Untuk memperkuat argumen penulis pada sebuah tulisan opini atau argumentasi. Karena paper ini memberikan informasi dan kerangka kerja yang cukup lengkap untuk memperkuat pendapat.
Seperti namanya, paper komparatif ini adalah paper yang ditulis untuk membandingkan dua hal yang berbeda namun tetap pada topik yang sama. Banyak digunakan jika ingin membandingkan dua karya penulis sastra pada genre yang sama.
Selain bidang sastra, bidang sosial juga sering menggunakan paper jenis ini. Seperti membandingkan gaya kepemimpinan dua pemimpin dalam satu negara, membandingkan dua kebudayaan dalam satu daerah, membandingkan cara berpikir dua filsuf yang berbeda, dan lain sebagainya.
Titik fokus cara membuat paper ini adalah perbandingan antara dua elemen. Dimana masing-masing elemen harus dijelaskan secara detail. Hasilnya bukan mana yang lebih baik. Namun kelebihan dan kekurangan yang ada pada tiap elemen yang ada.
Dari namanya saja kamu pasti sudah tahu bahwa paper ini merupakan karya ilmiah yang memaparkan apa yang kemungkinan akan terjadi atas sebuah keputusan atau tindakan yang akan diambil. Biasa digunakan untuk keputusan pada bidang bisnis maupun bidang pendidikan.
Misalkan tentang prediksi apa yang akan terjadi jika perusahaan mengurangi jumlah karyawan. Prediksi ini memang berdasarkan argumen pribadi. Namun tetap harus diperkuat dengan fakta dan teori yang ada di lapangan.
Dibandingkan dengan ilmu eksakta, ilmu sosial, sastra, dan humaniora lebih sering menggunakan paper interpretatif ini sebagai tugas kuliah. Tujuannya adalah agar mahasiswa bisa menginterpretasikan tentang studi kasus yang telah ditentukan dengan argumentasi dan fakta yang valid.
Sebagai penulis, kamu harus tahu bagaimana cara menulis kerangka teori dan data yang tepat. Agar argumentasi kamu lebih bisa diterima dengan cara pikir akademis.
Pernah menulis laporan? Itu juga salah satu jenis paper. Misalkan menulis laporan penelitian yang telah kamu lakukan. Sama seperti cara membuat paper lainnya, kaidah menulis laporan juga harus memperhatikan struktur yang baik.
Dimulai identifikasi masalah, uraian masalah, serta solusi apa yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Jangan lupa menyertakan teori pendukung agar laporan yang kamu tulis valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Setelah mengetahui jenis-jenis paper, kamu bisa langsung membuat paper dengan beberapa langkah berikut ini :
Struktur pertama dalam sebuah paper adalah judul. Sesuaikan judul dengan topik dan tema paper. Agar mampu memberi gambaran secara utuh atas semua isi paper mulai dari awal sampai akhir. Ketika pembaca membaca judul, akan paham bahasan apa yang akan mereka dapatkan ketika membaca paper nanti.
Tulislah judul dengan singkat, padat, jelas, dan mampu mempresentasikan isi paper. Sebaiknya jangan lebih dari 10 kata. Karena judul yang terlalu panjang dan melelahkan bisa memberi gambaran isi paper yang melelahkan pula. Membuat pembaca enggan untuk membacanya.
Setelah judul, struktur selanjutnya adalah pendahuluan. Isinya adalah latar belakang masalah, alasan mengapa masalah tersebut penting untuk dibahas, tujuan pembahasan masalah, landasan teori, dan gagasan yang akan disampaikan pada paper.
Pada tugas kuliah, bagian landasan teori akan dijadikan satu pada bagian pendahuluan. Namun untuk pembuatan paper dengan tujuan lomba, ada bab tersendiri yang berisi tentang landasan teori.
Cara membuat paper selanjutnya adalah dengan menulis pembahasan atau isi. Ini merupakan bagian isi dalam sebuah paper. Dimana sebuah gagasan dibahas menggunakan teori-teori pendukung yang ada. Baik dari para ahli yang relevan atau dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pada bagian isi inilah apakah gagasan bisa disetujui atau tidak terjawab. Dengan berdasarkan kesesuaian dengan teori dan fakta yang ada. Oleh sebab itu, sajikan dengan bahasa yang padat, informatif, mudah dipahami pembaca, dan tidak bertele-tele.
Setelah melakukan pembahasan pada bab sebelumnya, pada bab penutup ini akan disajikan kesimpulan. Atau intisari dari dari hasil penelitian maupun pembahasan. Selain kesimpulan, penulis juga bisa menyajikan saran untuk penelitian selanjutnya. Dengan memperbaiki kelemahan yang ada pada penelitian tersebut.
Dan ini adalah bagian terakhir penulisan paper. Memuat daftar sumber yang digunakan sebagai bahan penulisan. Baik berupa literatur online seperti situs website dan literatur offline seperti buku, ensiklopedia, dan lain sebagainya.
Bagaimana? Sudah paham cara membuat paper yang baik? Sudah waktunya kamu menyusunnya sendiri. Atau kamu punya paper yang menarik dan belum terpublikasi? Yuk unggah paper kamu disini! Akan ada banyak orang yang akan membaca paper kamu. Dan jangan lupa baca juga: Tips Managemen Waktu dengan Baik, No 7 wajib di coba!