Cara Menghasilkan Uang dari Internet

Cara Membuat Metode Ilmiah yang Baik dan Syarat Pengerjaannya

Bagikan artikel ini

Para peneliti di lingkup akademik selalu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Lalu apa itu metode ilmiah dan bagaimana cara membuat metode ilmiah?

Secara sederhana, yang dinamakan scientific method atau metode ilmiah adalah serangkaian cara yang dalam pelaksanaannya dengan cara terstruktur dan rapi untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis dengan berdasarkan bukti fisik.

Peneliti melakukan semua prosedur penelitian dengan mengawali menggunakan rumusan masalah. Karena ini merupakan ujung tombak penelitian atau sebuah alasan mengapa perlu melakukan suatu penelitian. Lalu mengikutinya dengan berbagai langkah hingga mendapatkan hasil yang sesuai fakta.

Syarat Metode Ilmiah

Sebuah tulisan atau cara bisa menjadi sebuah metode ilmiah jika memiliki beberapa syarat di bawah ini :

A. Fakta

Tahapan dalam metode ilmiah tidak hanya sebatas opini atau harapan saja. Tapi juga menjadi fakta yang bisa tertangkap oleh akal. Selain itu, data juga sudah menjadi bukti yang nyata dan bisa terlihat oleh mata. Tanpa adanya fakta, tidak mungkin bisa melakukan metode ilmiah.

B. Analitik

Setiap tahapan metode penelitian haruslah terpapar dengan jelas. Tujuannya agar bisa menggunakan setiap langkah metode yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

C. Tanpa Adanya Prasangka

Dalam metode ilmiah memang ada hipotesis atau dugaan. Namun dalam penelitian tetap memerlukan hasil yang sesuai keadaan. Tidak boleh ada prasangka yang menjadi dasar untuk mengambil kesimpulan. Hipotesis hanya sebatas penjabaran dari fenomena yang ada.

D. Konsisten

Sejak melakukan perumusan masalah hingga mengambil kesimpulan, peneliti harus melakukan semua prosesnya secara konsisten. Agar hasilnya juga konsisten. Jika ada satu saja proses yang tidak konsisten, sudah pasti hasilnya tidak sesuai dengan fakta dari data yang ada.

E. Objektif

Dalam setiap tahapan proses penelitian menggunakan metode ilmiah, penulis harus bersikap objektif atau sesuai dengan fakta dan data di lapangan. Tidak boleh terikat, terpengaruh, atau terintervensi pihak manapun, termasuk pemikirannya sendiri.

Tujuannya adalah agar menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan fakta di lapangan. Bukan dari dugaan yang bersumber dari opini diri sendiri maupun orang lain.

F. Operasional

Syarat metode ilmiah adalah operasional. Yaitu sesuai dengan panduan yang ada. Contohnya ketika akan mengambil data. Tidak semua populasi bisa menjadi data. Ada syarat dan ketentuan yang berlaku agar data bisa mendukung penelitian.

G. Sistematis

Apa itu sistematis? Yaitu proses yang tertata antara satu tahapan dengan tahapan lain dalam metode ilmiah yang teratur dan logis. Sehingga terbentuk sebuah sistem yang utuh, terpadu dan menyeluruh dan mampu menjelaskan sebab akibat pada objeknya.

Berbagai Cara Membuat Metode Ilmiah

Menyusun karya ilmiah harus berurutan, terstruktur, dan terkontrol. Tujuannya agar penelitian ilmiah yang kamu lakukan bisa berhasil dengan baik. Berikut beberapa cara membuat metode ilmiah yang bisa kamu lakukan :

1. Perumusan Masalah

Secara sederhana, perumusan masalah adalah membedah masalah yang belum ada siapapun yang membahasnya ke dalam sebuah daftar pertanyaan. Yang cukup menarik untuk mengetahui kebenarannya lewat sebuah penelitian ilmiah.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya di atas, perumusan masalah adalah dasar sebuah masalah yang harus ketemu pemecahannya. Tanpa adanya perumusan masalah, tidak mungkin bisa melakukan penelitian ilmiah dengan baik.

2. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas dasar sangkaan atau dugaan dari perumusan masalah. Rata-rata ada 2 jenis hipotesis, yaitu H0 yang artinya tidak ada hubungan antara variabel X dan Y. Dan H1 atau hipotesis alternatif yang artinya ada pengaruh antara variabel X dan Y.

Dari dugaan ini nantinya akan melewati uji empiris untuk membuktikannya. Apakah menerima H0 atau menolak H0. Jika menerima H0, berarti menerima hipotesis alternatif atau H1. Begitu sebaliknya, jika menerima H0, berarti menolak hipotesis alternatif atau H1.

3. Merancang Penelitian

Sebelum memulai melakukan penelitian, kamu harus merancang elemen penelitian sebaik mungkin. Mulai dari mencari landasan teori, menentukan data, dan menentukan teknik pengumpulan data. Jika semua sudah terkumpul dengan baik, kamu bisa langsung menentukan variabel dan melakukan penelitian.

Ada 3 jenis variabel yang sering ada dalam sebuah penelitian. Yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja ada agar tidak terpengaruh oleh variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang terikat dengan variabel bebas dan menerima perubahan darinya.

Dan variabel bebas adalah variabel yang mampu menyebabkan perubahan pada variabel terikat. Ketiga variabel ini menjadi penting untuk mendapat jawaban dari pertanyaan yang ada pada perumusan masalah.

4. Melakukan Percobaan

Untuk menguji hipotesis yang telah jadi di awal, perlu melakukan berbagai percobaan atau eksperimen. Eksperimen ini bisa kamu lakukan di laboratorium, melalui survey, observasi, dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang kamu lakukan.

Eksperimen akan menghasilkan data yang bisa kamu lakukan analisis. Apakah hasil analisis sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Eksperimen dan data ini sifatnya netral dan siapapun tidak bisa mempengaruhinya. Termasuk penilaian secara subjektivitas dari penyusun itu sendiri. Tujuannya adalah agar menghasilkan penelitian yang netral tanpa intervensi siapapun.

5. Mengolah dan Menganalisis Data

Cara membuat metode ilmiah selanjutnya adalah dengan mengolah dan menganalisis data. Ada 2 jenis data yang sering menjadi acuan. Yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang berupa non angka.

Data tercatat dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel agar lebih mudah dalam melakukan analisis. Setiap data memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda. Tapi semua cara harus sesuai dengan teori rujukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendalam.

6. Menarik Kesimpulan

Setelah melakukan pengolahan data, penulis bisa menarik kesimpulan. Apakah menerima hipotesis atau menolaknya. Menerima jika data yang dihasilkan sesuai dengan pernyataan hipotesis. Tapi jika ternyata hasil data bertolak belakang dengan hipotesis, berarti menolak hipotesis.

Jika memaparkan secara singkat, ada 2 kemungkinan hasil eksperimen yang akan muncul. Yaitu menolak H0 dan menerima hipotesis alternatif yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan jika menerima H0 dan menolak hipotesis alternatif, artinya antara variabel bebas dan terikat ada hubungannya.

7. Melaporkan Hasil Penelitian

Sudah mendapatkan hasil? Berarti saatnya kamu melaporkan hasil penelitian. Laporan ini bisa tersusun dalam tulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau tugas akhir lainnya.

Tujuannya agar pihak lain bisa mengetahui atau membaca hasil penelitian tersebut.

Jika memungkinkan, kamu juga mengubahnya dalam bentuk jurnal ilmiah. Membantu peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dengan dasar jurnal ilmiah tersebut. Maksudnya mengembangkan di sini adalah menambah variabel atau menguranginya.

Siap Membuat Metode Ilmiah?

Nah, itulah pengertian, syarat dan cara membuat metode ilmiah. Semoga bisa membantu kamu melakukan penelitian dan melaporkan hasilnya. Segera tuliskan dan Kamu bisa jual materi metode ilmiah-mu di stuvia agar banyak orang yang bisa membaca tulisan hasil penelitianmu. Jadi tunggu apa lagi ? Yuk jual catatan materi metode ilmiahmu sekarang!

Temukan Sumber Belajar Terbaik

Hemat waktu dengan berfokus pada apa yang penting. Ringkasan studi, panduan belajar, dan catatan kelas yang ditulis oleh sesama siswa dan dengan cepat mempelajari hal-hal yang penting
Cari Sekarang!