Kampus tidak sama dengan SMA, ada banyak perbedaan yang akan kamu temui saat masa transisi dari kehidupan SMA ke kehidupan kuliah. Jika SMA identik dengan belajar yang kaku dan disiplin, kuliah tidak demikian. Oleh sebab itu, diperlukan adaptasi di lingkungan kampus agar kamu tetap bisa menikmati kehidupan sebagai mahasiswa.
Hal yang paling terlihat beda adalah busana yang kamu kenakan. Saat SMA, kamu harus menggunakan seragam saat di sekolah, sedangkan di kampus tidak. Kamu bisa menggunakan baju apapun asalkan sopan dan sesuai dengan peraturan kampus.
Jika di SMA kamu mulai masuk pagi dan pulang siang menjelang sore dengan jadwal yang sudah ditentukan, berbeda dengan di kampus. Dalam sehari mungkin kamu hanya masuk 2-3 kali pertemuan saja dengan sekali pertemuan antara 1-2 jam. Jadwalnya juga kamu yang mengatur sendiri. Sehingga lebih leluasa sesuai dengan keinginan kamu.
Agar tidak kaget dengan kehidupan dan budaya baru di kampus, ikuti beberapa tips adaptasi di lingkungan kampus berikut ini :
Informasi apa saja? Semua tentang kampus. Mulai dari jurusan, fakultas hingga kampus secara keseluruhan. Antara kamu dan temanmu bisa saja sama-sama diterima di jurusan yang sama tapi beda kampus, konsentrasi belajarnya bisa saja berbeda.
Misalkan kamu kuliah jurusan akuntansi di sebuah kampus yang fokus mendidik mahasiswanya menjadi banker. Sedangkan teman kamu mengambil jurusan yang sama di kampus yang mendidik mahasiswanya menjadi entrepreneur. Tentu saja fokus kalian berbeda karena materi kuliah yang kalian pelajari berada pada konsentrasi yang berbeda.
Adaptasi apa yang harus kamu lakukan? Yaitu menyesuaikan diri dengan segala aktivitas belajar yang berhubungan dengan dunia perbankan. Dengan menggali informasi sedalam mungkin tentang kampus, kamu bisa mempersiapkan diri untuk belajar sesuai dengan kurikulum kampus.
Saat SMA dulu, guru akan memberitahu buku apa yang akan menjadi acuan. Bahkan ada beberapa SMA yang meminjami muridnya buku pelajaran wajib. Tapi tidak dengan sistem belajar saat kuliah. Kamu bebas menggunakan buku dengan dengan judul apapun yang relevan dengan mata kuliah.
Dosen tidak akan mewajibkan mahasiswanya menggunakan judul buku tertentu. Semua diserahkan pada masing-masing mahasiswa.
Begitu juga dengan urusan pekerjaan rumah. Bagi kamu yang bosan dengan banyaknya PR yang diberikan oleh guru saat SMA, sepertinya bisa bernafas lega. Karena selama perkuliahan, dosen tidak memberikan pekerjaan rumah seperti saat SMA. Tapi jangan senang dulu. Karena kamu akan tetap berkutat dengan tulisan ilmiah. Seperti paper, makalah, laporan, hingga tugas akhir lainnya.
Satu hal yang perlu kamu pahami bahwa dunia kampus adalah masa transisi dari remaja ke dewasa. Berbagai keputusan yang kamu ambil saat menjadi mahasiswa bisa menentukan warna masa depanmu nanti. Oleh sebab itu, pilihlah pergaulan yang tepat. Sesuai dengan hobi, passion dan tujuan masa depan nanti.
Cobalah terbuka dengan lingkungan sekitar. Terutama jika kamu termasuk orang yang introvert. Tujuannya adalah agar kamu bisa menemukan komunitas mana yang bisa meng-cover semua keinginan, minat dan bakatmu.
Dengan sikap terbuka, kamu bisa bertanya dan menemukan organisasi mahasiswa mana yang bisa menjadi aktivitas tambahan selama masa perkuliahan. Mengingat banyak sekali organisasi kampus yang bisa wadah pengembangan diri diluar jadwal perkuliahan.
Cara adaptasi di lingkungan kampus selanjutnya adalah dekat dengan senior. Kakak senior layaknya kakak kandung di dalam kampus. Mereka akan baik pada kamu dan memberi bantuan apapun yang kamu butuhkan selama kamu memang menjalin hubungan yang baik dengan senior.
Mungkin memang ada beberapa senior yang menyebalkan saat ketemu di ospek. Tapi percayalah, sebenarnya mereka baik. Hanya karena tuntutan tugas saat ospek saja yang membuat mereka terlihat lebih tegas. Jadi tidak ada salahnya adaptasi di lingkungan kampus dengan menjalin hubungan yang baik dengan senior.
Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan jika ada hubungan yang baik dengan kakak tingkat. Seperti mendapat referensi tentang kehidupan kampus atau mencari jawaban saat kamu bimbang menentukan pilihan yang terkait akademik. Karena mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan kehidupan kampus lebih banyak.
Karakter mahasiswa biasanya tergantung dari jurusan yang mereka ambil. Misalkan anak sastra cenderung santai dengan tampilan rambut gondrong dan apa adanya. Anak ekonomi cenderung berpenampilan rapi layaknya banker. Anak teknik terbiasa dengan jadwal yang disiplin, lantang, dan kritis.
Sementara mahasiswa sosial dan hukum lebih fashionable dan komunikatif. Anak MIPA lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan atau laboratorium. Begitu juga dengan jurusan lain yang memberi ciri tersendiri dengan mahasiswanya.
Tugas adaptasi adalah mengetahui bagaimana karakter warga kampus secara keseluruhan. Tidak perlu pada tiap individunya, cukup secara keseluruhan saja. Agar kamu bisa membawa diri, menempatkan diri sesuai dengan lingkungan, dan tidak merasa culture shock dengan keadaan sekitar.
Kuliah jika hanya 3K saja kurang menyenangkan. Kampus, Kantin, Kos. Harus ada aktivitas diluar jadwal kuliah yang menyenangkan. Salah satunya adalah mengikuti organisasi di kampus.
Tidak seperti di SMA yang hanya ada OSIS saja. Kampus memiliki pilihan organisasi yang beragam sesuai dengan minat mahasiswa. Mulai dari himpunan mahasiswa jurusan, media kampus, kerohanian, pecinta alam, dan organisasi yang sesuai dengan hobi lainnya. Seperti musik, tari, menulis, olah raga, pramuka, dan sebagainya.
Kamu bisa memilih salah satu organisasi di kampus sesuai dengan hobi, minat dan bakatmu. Selain memberi pengalaman lebih, organisasi mahasiswa juga akan menjadi penawar rasa bosan dengan berbagai kejenuhan aktifitas perkuliahan.
Dan ini adalah cara adaptasi di lingkungan kampus yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Yaitu mematuhi semua peraturan di kampus. Setiap kampus memang memiliki peraturan spesifik yang berbeda. Namun secara umum peraturan kampus hampir memiliki banyak persamaan.
Seperti menggunakan baju berkerah saat masuk kuliah, tidak boleh telat masuk kelas, boleh absen masuk kelas asal tidak melebihi batas toleransi setiap semester. Selain itu, kampus juga memiliki peraturan IPK minimal untuk bisa mengambil mata kuliah tertentu atau sebagai syarat kelulusan.
Dengan memenuhi peraturan di kampus, kamu bisa lebih mudah menjalani proses perkuliahan dan berbagai kehidupan kampus lainnya. Sehingga lebih nyaman dan betah untuk meningkatkan prestasi akademik kamu.
Nah, itulah tips adaptasi di lingkungan kampus yang sangat mudah. Terutama bagi kamu yang memilih kampus di luar kota dan tinggal jauh dari orang tua. Jika punya catatan kuliah yang rapi, kamu bisa menjualnya di stuvia.
Stuvia adalah platform jual beli catatan materi pelajaran pertama di Indonesia. Selain bisa menjual berbagai jenis catatan kampus, Kamu bisa temukan artikel seputar dunia pendidikan dan tips belajar lainnya di blog stuvia. Jadilah mahasiswa berprestasi dan produktif bersama stuvia.