Cara Menghasilkan Uang dari Internet

9 Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar, Mudah, dan Efektif

Bagikan artikel ini

Ingin mengubah tugas akhir kuliahmu menjadi sebuah jurnal yang menarik? Berarti sekarang kamu berada di tempat yang tepat. Karena di sini akan dibahas mengenai bagaimana cara membuat jurnal yang baik, mudah dan efektif.

Membuat jurnal bukan hanya sekedar tren di kalangan akademisi saja, tapi juga sebagai salah satu cara dokumentasi dalam bentuk lain. Selain itu, jurnal juga berfungsi sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis. Atau mengembangkan hasil penelitian yang telah ditulis.

Tahapan Cara Membuat Jurnal Ilmiah

Sekilas membuat jurnal memang terlihat sangat rumit, tetapi setelah mengetahui beberapa langkah atau cara membuat jurnal berikut ini, kamu akan langsung setuju bahwa membuat jurnal adalah sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Langsung saja, simak beberapa tata cara menyusun jurnal berikut ini :

1. Judul

Sama seperti skripsi, tesis, disertasi atau tugas akhir lainnya. Jurnal ilmiah juga harus menggunakan judul yang jelas dan tidak memiliki makna ganda. Agar pembaca bisa mengetahui apa isi dari jurnal tanpa harus membacanya secara keseluruhan.

Jangan menulis judul terlalu panjang. Maksimal 12 kata untuk jurnal berbahasa Indonesia dan maksimal 10 kata jika menggunakan bahasa Inggris. Gunakan huruf kapital dan dicetak tebal. Dan tempatkan judul pada bagian paling atas dan tengah halaman.

2. Nama Penulis

Perhatikan juga cara penulisan nama penulis atau penyusun jurnal. Nama penulisnya terletak di bawa judul tanpa perlu mencantumkan gelar akademik.

Jika penulis lebih dari satu, yang dicantumkan pada bawah judul hanyalah penyusun atau penulis utama. Sedangkan yang lainnya pada catatan kaki (note) di halaman pertama jurnal.

Jangan lupa mencantumkan nama email untuk mempermudah pembaca jika ingin menghubungi atau berkomunikasi dan bertanya sesuatu terkait jurnal tersebut.

3. Abstrak dan Kata Kunci

Bagi kamu yang terbiasa membaca jurnal, pasti tidak akan asing dengan yang namanya abstrak. Terletak di halaman pertama setelah judul dan nama penulis. Abstrak bukan jurnal rujukan, tetapi uraian singkat agar pembaca mudah memahami tentang isi jurnal secara keseluruhan.

Ringkasan ini berisi tujuan, metode penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan. Tidak perlu terlalu panjang. Maksimal 250 kata, berdiri sendiri, tanpa kutipan, tanpa catatan kaki, dan gunakan 1 spasi.

Meski diletakkan di awal, namun pembuatan abstrak biasanya dilakukan setelah jurnal selesai ditulis agar mudah merangkum semua bagian dari jurnal. Untuk mempermudah penulisan, kamu bisa membuat kerangka terlebih dahulu.

Tulis pikiran utama pada tiap bagian menggunakan cara penulisan deskripsi. Lalu gabungkan menjadi beberapa paragraf yang padat dan singkat. Sedangkan kata kunci ditulis pada bagian bawah abstrak antara 3-5 kata saja. Kata kunci yang akan dibahas pada isi jurnal.

4. Pendahuluan

Cara membuat jurnal selanjutnya adalah dengan menulis pendahuluan. Pendahuluan adalah isi awal pada jurnal yang ditulis dengan menggunakan 2 spasi sekitar 4 hingga 5 halaman.

Isinya adalah alasan mengapa penelitian dilakukan, tentang uraian masalah apa yang akan diteliti, berkaitan apa dengan teori yang telah ada, serta tujuan penelitian disusun. Fungsinya adalah mempermudah pembaca memahami sudut pandang tentang sebuah penelitian.

5. Metode Penelitian

Setelah menulis pendahuluan, lanjutkan dengan menulis metode penelitian. Pada bagian ini kamu harus menjelaskan kapan harus melakukan penelitian. Jelaskan bagaimana desain percobaan, peralatan yang digunakan, metode pengumpulan data, dan jenis kontrol yang digunakan.

Jika kamu melakukan penelitian di alam bebas, jelaskan dimana lokasi penelitian dilakukan, deskripsikan daerahnya dan pekerjaan yang dilakukan. Jelaskan secara rinci agar pembaca memiliki gambaran secara detail serta teknik untuk menerbitkannya.

Padatkan isi karena metode penelitian hanya memerlukan 1 halaman saja, sama seperti pendahuluan, metode penelitian juga ditulis dengan menggunakan 2 spasi.

6. Hasil

Cara menulis jurnal yang tidak boleh dilewatkan yaitu memaparkan bagian hasil penelitian. Pada bagian hasil ini kamu bisa menyertakan berbagai komponen hasil penelitian yang relevan dengan pembahasan, seperti tabel, gambar, diagram, atau teks.

Sajikan sedetail mungkin sesuai dengan hasil yang kamu temukan di lapangan. Jangan lupa memberi keterangan secara singkat agar pembaca mudah memahaminya. Pastikan data yang disajikan juga harus relevan atau berdasarkan bukti di lapangan. Bukan hanya sebatas pendapat dari orang lain.

7. Pembahasan

Pembahasan ditulis dengan menggunakan 2 spasi sekitar 4 hingga 6 halaman. Pada pembahasan ini kamu bisa membandingkan hasil penelitian di lapangan dengan teori yang ada. Lalu hubungkan dengan penelitian sebelumnya atau yang menjadi dasar kamu melakukan penelitian tersebut.

Cara diskusi bisa digunakan untuk pembahasan dalam penelitian kualitatif, sedangkan hasil dan diskusi digunakan untuk hasil penelitian kuantitatif. Kuantitatif adalah penelitian yang objeknya berupa angka-angka. Sedangkan kualitatif adalah penelitian yang objeknya bukan kumpulan angka atau bilangan.

Tulislah pembahasan dengan singkat namun detail, tujuannya agar pembaca mengetahui bagaimana hasil penelitian dan mendapatkan gambaran jika akan melakukan penelitian yang sama. Dengan membedakan objek penelitian atau menambah variabel dalam penelitian tersebut.

8. Kesimpulan

Setelah menuliskan pembahasan, cara membuat jurnal selanjutnya adalah menambahkan kesimpulan. Kesimpulan di sini adalah pembuktian atas hipotesis dengan melakukan penelitian. Apakah menerima hipotesis atau menolaknya berdasar hasil penelitian di lapangan.

Pada kesimpulan pula ditulis mengenai apa kelemahan metode yang digunakan. Lalu memberi saran apakah meminta tetap menggunakan metode yang sama atau metode yang berbeda untuk penelitian selanjutnya.

Maka dari itu, tulislah kesimpulan sesingkat mungkin, hanya 1 hingga 2 halaman saja. Namun tetap dengan bahasa yang mempermudah pembaca untuk memahaminya.

9. Daftar Pustaka

Tidak seperti buku yang memerlukan halaman tersendiri untuk menulis daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka pada jurnal langsung ditulis pada halaman yang sama dengan kesimpulan. Biasanya di halaman terakhir tanpa harus menambah halaman khusus.

Adapun beberapa poin yang harus kamu tulis pada daftar pustaka antara lain :

  • Nama penulis : dengan urutan nama marga (keluarga), nama depan, nama tengah, tanpa perlu gelar pendidikan.
  • Tahun penerbit literasi.
  • Judul dan subjudul.
  • Tempat penerbit jurnal.
  • Nama penerbit dengan menyesuaikan apakah sumber diterbitkan secara online maupun offline. Jika dalam bentuk buku bisa menyebutkan nama penerbit bukunya. Sedangkan jika dalam bentuk artikel ilmiah online, bisa menyebutkan link artikel dan website publishernya.

Baca juga : Cara Membuat Daftar Pustaka dari Banyak Sumber

Sudah Siap Membuat Jurnal?

Kamu bisa menggunakan cara-cara di atas untuk menulis jurnal hasil penelitian tugas akhir kuliahmu. Daripada hanya sebatas disimpan saja, lebih baik ditulis dalam bentuk jurnal ilmiah. Siapa tahu bisa menjadi bahan inspirasi orang lain untuk melakukan penelitian yang sama.

Dengan mengetahui cara menulis jurnal di atas, kamu bisa publish jurnal di Stuvia dengan cara mudah. Hanya dengan unggah jurnal yang pernah kamu buat di sini. Atau jika masih perlu banyak referensi menulis jurnal,

Temukan Sumber Belajar Terbaik

Hemat waktu dengan berfokus pada apa yang penting. Ringkasan studi, panduan belajar, dan catatan kelas yang ditulis oleh sesama siswa dan dengan cepat mempelajari hal-hal yang penting
Cari Sekarang!